TEKNIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
LANJUT
INTEGRATED CIRCUIT (IC)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Listrik dan Elektronika
Lanjut
Dosen
Pengampu : Drs.
H. Emilly Dardi, M.
Oleh :
1.
Nur Kholifah (K2513051)
2.
Putri Fatma Nur Sholika (K2513052)
3.
Rafli Rizky Arief (K2513053)
4.
Rahcmadani (K2513054)
5.
Retno Damayanti (K2513056)
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan Judul ”Integrated
Circuit (IC)” dengan lancar.
Penulis
menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan baik. Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar tanpa ada halangan.
2. Dosen
pembimbing Mata Kuliah Teknik Listrik dan Elektronika, Bapak Drs. H. Emilly Dardi, M.Kes., yang
telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
3. Orang
tua yang senantiasa memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah.
4. Teman-teman
mahasiswa/mahasiswi lainnya yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta,17
Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Integrated Circuit atau disingkat
dengan IC adalah Komponen Elektronika aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor
dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam
sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu
umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian digantikan
oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai
sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen
Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang
dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa
berpergian (portable).
Bahan utama yang membentuk sebuah
Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan
semikonduktor yang paling sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated
Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering
diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.
Tanpa adanya Teknologi IC
(Integrated Circuit) mungkin saat ini kita tidak dapat menikmati peralatan
Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop, MP3 Player, Tablet PC, Konsol
Game Portable, Kamera Digital dan peralatan Elektronika yang bentuknya kecil
dan dapat dibawa bepergian kemana-mana. Mengenai
IC yang sangat bermanfaat dan penting bagi kehidupan manusia, maka penulis
mencoba menyajikan makalah dengan judul “Intregated Circuit (IC)”.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Integrated Circuit (IC) ?
2.
Apa
saja jenis-jenis Integrated Circuit (IC)
?
3.
Bagaimana
cara kerja Integrated Circuit (IC) ?
4.
Apa
kelebihan Integrated Circuit (IC)
dibandingkan dengan komponen elektronika lain?
5.
Apa
kelemahan Integrated circuit (IC) ?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Mengetahui
pengertian Integrated Circuit (IC).
2.
Mengetahui
jenis-jenis Integrated Circuit (IC).
3.
Mengetahui
cara kerja Integrated Circuit (IC).
4.
Mengetahui
kelebihan Integrated Circuit (IC)
dibandingkan dengan komponen elektronika lain.
5.
Mengetahui
kelemahan Integrated circuit (IC).
BAB II
LANDASAN TEORI
Integrated Circuit atau disingkat
dengan IC adalah Komponen Elektronika aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor
dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya
memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian digantikan oleh
Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah
rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor
dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang
dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa
berpergian (portable).
Teknologi Integrated Circuit (IC)
atau Sirkuit Terpadu ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack
Kilby yang bekerja untuk Texas Instrument, setengah tahun kemudian Robert Noyce
berhasil melakukan fabrikasi IC dengan sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon.
Integrated Circuit (IC) merupakan salah satu perkembangan Teknologi yang paling
signifikan pada abad ke 20.
Sebelum ditemukannya IC, peralatan
Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang
kemudian digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil.
Tetapi untuk merangkai sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks,
memerlukan komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran
perangkat Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok
untuk dapat dibawa berpergian (portable).
Teknologi IC (Integrated Circuit)
memungkinkan seorang perancang Rangkaian Elektronika untuk membuat sebuah
peralatan Elektronika yang lebih kecil, lebih ringan dengan harga yang lebih
terjangkau. Konsumsi daya listrik sebuah IC juga lebih rendah dibanding dengan
Transistor. Oleh karena itu, IC (Integrated Circuit) telah menjadi komponen
Utama pada hampir semua peralatan Elektronika yang kita gunakan saat ini.
Tanpa adanya Teknologi IC
(Integrated Circuit) mungkin saat ini kita tidak dapat menikmati peralatan
Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop, MP3 Player, Tablet PC, Konsol
Game Portable, Kamera Digital dan peralatan Elektronika yang bentuknya kecil
dan dapat dibawa bepergian kemana-mana.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intregated Circuit
(IC)
Kita dapat
mendefiniskan Rangkain Terintregasi (Integrated Circuit-IC) sebagai komponen
atau elemen mandiri di atas permukaan yang kontinu membentuk rangkaian yang
terpadu. Komponen atau elemen tersebut dapat berupa diode, transistor,
resistor, kapasitor dan lainnya terdefinisi di atas wafer silicon atau bahan
semikonduktor yang lain. Setelah melalui proses pabrikasi yang kompleks
akhirnya IC digunakan dalam rangkaian yang terbungkus rapi dan mudah digunakan
seperti gambar 1.
Gambar IC
Definisi
lain dari Integrated Circuit (IC) adalah
Komponen Elektronika aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor
dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam
sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu
umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian digantikan
oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai
sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen
Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika
yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian
(portable).
B.
Jenis Integrated Circuit (IC)
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya,
IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga
gabungan dari keduanya.
1.
IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan
IC Analog adalah IC yang pada umumnya berfungsi sebagai :
a)
Penguat Daya (Power Amplifier)
b)
Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
c)
Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
d)
Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
e)
Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
f)
Voltage Comparator
g)
Multiplier
h)
Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
i)
Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
IC analog adalah IC yang tersusun
oleh beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi dengan menggunakan sinyal
sinusoidal.
Macam-
macam IC analog (linier) :
a. IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan
salah satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat. IC Op- Amp,
s dibedakan menjadi dua macam/jenis yaitu:
1)
Op- Am Inverting
Op-amp inverting merupakan rangkaian
penguat yang tegangan keluarannya berbanding
terbalik dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk ke op-amp inverting melalui
input inverting dan menghasilkan keluaran dengan sudut fase yang berkebalikan
dengan sudut fase tegangan masukan. Besarnya
penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai
berikut:
Vout =
-(R2/R1)Vin
dengan:
Vout :
tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin
: tegangan masukan (input)
R1
: hambatan ke-1 (ohm)
R2
: hambatan ke-2 (ohm)
2)
Op-Amp Non-Inverting
Penguat operasional non inverting
termasuk dalam sistem analog linier, yaitu sitem yang menghasilkan tegangan
keluaran sebanding dengan tegangan masukan yang diberikan. Penguat operasional
non inverting adalah penguat yang sinyal masukannya diberikan pada input
non-inverting dan menghasilkan output dengan sudut fase sama dengan sudut fase
tegangan input. Besarnya
penguatan pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout =
((Ri+R2)/R1)Vin
dengan
Vout
: tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin
: tegangan masukan (input)
R1
: hambatan ke-1 (ohm)
R2
: hambatan ke-2 (ohm)
3)
IC timer 555
IC timer 555 merupakan IC linier
yang berfungsi sebagai rangkaian pewaktu monostable dan osilator estable. IC
555 merupakan jenis IC yang terkenal didalam dunia elektronika analog/linier. Pada
penggunaannya , IC 555 dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian,
antara lain sebagai berikut:
a) Rangkaian Monostable
Pada rangkaian monostable , IC 555
berfungsi sebagai penghasil pulsa diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC
555 menerima siyal pemicu. Lebar pulsa
yang dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor). Pulsa
akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya. Lebar
pulsa dapat dimodifikasi dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C)
sesuai dengan rumus berikut:
t=1,1(RxC)
dengan:
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
b)
Rangkaian Astable
Pada rangkaian astable, IC 555
berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak (pulsa) dengan frekuensi tertentu
secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc dan pin7 (pin discharge), R2
menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6 (threshold), dan pin 2 (trigger). Kapasitor
melakukan pengisian pada R1 dan R2, serta hanya melakukan pengosongan pada R2. PO ada
rangkaian estable, frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C.
Rumusan frekuensi pada rangkaian estable sebagai berikut:
f =
1/(In(2)xC(R1+R2))
Lebar pulsa
high dirumuskan sebagai berikut :
high =
In(2)x(R1+2R2)C
Lebar pulsa
low dirumuskan sebagai berikut :
low =
In(2)xCxR2
dengan:
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
4) IC Power
IC Power merupakan jenis IC yang
beroperasi pada catu daya . Umumnya , IC power digunakan pada rangkaian
regulator, adaptor dan power supply.
2.
IC Digital
Perbedaan utama dari IC Linear dengan
Digital ialah fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan menggunakan sinyal
kotak (square) yang hanya ada dua kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai
switch/saklar, sedangkan IC linear pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida
dan berfungsi sebagai amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi
logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS dan yang paling populer IC linier
didesain untuik dikerjakan sebagai penguat tegangan.
Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian
linier, dimana kerja rangkaiannya
akan bersifat proporsional atau akan mengeluarkan output yang sebanding dengan
inputnya. Salah satu contoh IC linear adalah jenis Op-Amp. IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam
kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”.
IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
- Flip-flop
- Gerbang Logika (Logic Gates)
- Timer
- Counter
- Multiplexer
- Calculator
- Memory
- Clock
- Microprocessor (Mikroprosesor)
- Microcontroller
Hal yang perlu dingat bahwa IC
(Integrated circuit) merupakan Komponen Elektronika Aktif yang sensitif
terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan
khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
IC yang paling banyak
digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang dipergunakan untuk
peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC digital
bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic(bilangan dasar 2) yaitu
hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0(off).
Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis
yaitu TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai
komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic,
sehingga dinamakan Transistor.
IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan
5 Volt.
Microprocessor
Microprocessor adalah alat pemroses data yang merupakan pengembangan dari
teknologi pembuatan Integrated Circuit
(IC), Ada beberapa peristilahan yang dipakai untuk menunjukan tingkat
kepadatan (density) dari suatu chip IC,
yaitu Small Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh transistor), Medium
Scale Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus transistor), dan sekarang
yang sedang berkembang adalah Very Large Scale Integration (VLSImengemas
puluhan ribu sampai jutaan transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi
jutaan. Kemampuan untuk memasang
sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping
uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga
meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004
yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh
komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan
kendali input/output) dalam sebuah chip
yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu
yang spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram
untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang
diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti
microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi
dengan mikroprosesor. Contoh tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor
jenis 8086 mengandung 40.000 buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000
transistor, 80386 memuat 250.000 transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta
transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah transistor lebih sedangkan Intel Core 2
Duo mempunyai 271 juta transistor dan Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri
dari empat inti prosesor. Pengembangan lebih lanjut microprocessor 80 inti.
Silahkan hitung sendiri kandungan transistornya dan itu akan berkembang secara
terus menerus.
Apabila terjadi permasalahan pada IC jenis TTL maka sebaiknya dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
1. IC logika biasanya dikendalikan oleh suatu detak
(Clock) dari sumber detak (Oscilator). Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya
IC NE 555. Untuk memeriksa keluaran detak dari NE 555, periksa pin 3 dari IC NE
555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau belum.
2. Periksa jangan sampai ada kaki (pin) yang dalam
keadaan mengambang. Kaki masukan yang tidak
terhubung kemana-mana akan dianggap berlogika '1' oleh chip IC TTL.
b. IC- CMOS
Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah
C-MOS (Complementary with MOSFET) yang berisi rangkaian yang merupakan gabungan
dari beberapa komponen MOSFET untuk
membentuk gate-gate dengan fungsi logic seperti halnya IC-TTL. Dalam satu
kemasan IC C-MOS dapat berisi beberapa macam gate(gerbang) yang dapat melakukan
berbagai macam fungsi logic seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic
lainnya seperti Decoders, Encoders, Multiflexer dan Memory.
Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang
NOR yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung kondisi kedua inputnya. IC C-MOS dapat bekerja
dengan tegangan 12 Volt.
Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input
lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan
input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan
pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian. Hal ini perlu dilakukan
karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa dioda dan resistor
dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus prosen.
Tindakantindakan untuk menyelamatkan IC jenis CMOS.
Berhati-hati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki)
IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik dari tangan
manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi. IC CMOS harus merupakan
komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan dimasukan atau ditanggalkan sementara
tegangan catu daya disambungkan. Gunakan pemegang atau soket IC yang vsesuai
untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan
rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat kecil
bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki
kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan
hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika
memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui semua
akan berjalan biasa-biasa saja.
Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak
dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti '0' atau '1', tetapi
tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabila dibiarkan tidak terhubung,
biasanya
IC CMOS akan cepat rusak. IC merupakan salah satu
komponen elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat disolder maupun pada saat IC bekerja. Untuk
menghindari kerusakan IC karena panas pada saat disolder maka perlu dipasang
soket IC, sehingga yang terkena panas kaki soketnya. Sedangkan untuk
menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja, maka pada IC perlu
dipasang (ditempelkan) plat pendingin dari aluminium atau tembaga yang biasanya
disebut heatsink.
IC telah digunakan secara luas diberbagai
bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol
elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat
Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer
yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat
dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC
digunakan di dalam mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon
seluler(ponsel) yang bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini,
peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan
sekecil mungkin, dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan
ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan
sirkit-sirkit keonvensional yang banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit
yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak
menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling
system).
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah
IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada
sesuatu komponen yang tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan IC antara lain adalah
keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana
arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga
komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang
berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam
menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak
lapisan isolator antar komponen di dalam IC Contoh kerusakan misalnya, terjadi
hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini
terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen atau
elemen mandiri di atas permukaan yang kontinu membentuk rangkaian yang terpadu.
Komponen atau elemen tersebut dapat berupa diode, transistor, resistor,
kapasitor dan lainnya terdefinisi di atas wafer silicon atau bahan
semikonduktor yang lain. Jenis IC secara garis besar ada dua yaitu IC Linear
(Analog) dan IC Digital. Kelebihan IC yaitu Selain
ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan dan mengkonsumsi sedikit sumber
tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan
pendinginan (cooling system). Kelemahan IC antara lain keterbatasannya di dalam
menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan
dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti
IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan
B. Saran
1.
Sebaiknya
mahasiswa memahami mengenai IC dan fungsinya.
2.
Sebaiknya
mahasiswa mengetahui cara kerja IC.
3.
Sebaiknya
mahasiswa mengetahui kelebihan dan kelemahan IC.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chogwang.com ( Diakses 9 Maret 2015)
http://teknikelektronika.com
(Diakses 9 Maret 2015)
http://nie-ic.blogspot.com (Diakses 9 Maret 2015)
MAKASIH AGAN
BalasHapusGan, ini jurnal/ laporan ?
BalasHapus