TEORI
PEMESINAN
ELECTRIC
DISCHARGE MACHINE (EDM)
Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Pemesinan
Dosen Pengampu : Danar Susilo
Wijayanto S.T, M.Eng
Oleh :
1.
Danang Surya Ardhi
Atma (K2513012)
2.
Faqih Bahrudin (K2513022)
3.
Ihsan Firdaus (K2513028)
4.
Iswanda (K2513033)
5.
Muhammad Sholeh
Anshori (K2513044)
6.
Retno Damayanti (K2513056)
7.
Rifai Agung Stya
Pambudi (K2513058)
PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan
dalam bidang teknologi dewasa ini maju dengan pesat. Berbagai produk teknologi bermunculan setiap
tahunnya bahkan untuk industri elektronika, telekomunikasi mengalami
perkembangan yang sangat cepat. Penggunaan komputer sebagai salah satu
pendukung utama dalam kerja-kerja desain sangat membantu menghasilkan produk
yang inovatif.
Pada umumnya bahan baku teknik diperoleh dari alam yang bersumber dari
dalam perut bumi. Pengolahan bahan-bahan alam tersebut melibatkan berbagai
disiplin ilmu yang ada dalam bidang keteknikan. Bahan baku tersebut diolah
dengan berbagai teknologi sehingga dihasilkan dalam bentuk rod bar, billet,
plate dan sebagainya. Untuk proses pembentukan lanjut umumnya dilakukan dengan
menggunakan mesin-mesin perkakas.
Tuntutan yang
tinggi dalam industri manufakturing guna menghasilkan produk yang berkualitas
memicu para industriawan untuk memikirkan bagaimana cara menghasilkan produk
yang memiliki nilai kompetitif yang tinggi, ekonomis, dan handal, guna memenuhi
keinginan persaingan yang semakin tinggi dalam bidang manufakturing. Seringkali
bahan logam yang keras dihasilkan dari proses pengecoran logam, memiliki
kondisi permukaan yang kurang sesuai, tidak rata, dengan bentuk dan ukuran yang
diinginkan. Bahan logam tersebut memerlukan operasi lanjut guna membentuk
permukaannya agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Pembuatan
komponen-komponen automotive, pesawat aeroangkasa, peralatan medik memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi dan kondisi permukaan yang halus. Pembentukan
komponen-komponen tersebut untuk dalam jumlah yang massal dilakukan dengan
metode cetakan.
Operasi
pemesinan logam pada umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin perkakas.
Dalam dunia industri permesinan logam pada dasarnya terdiri atas dua konsep
dasar yaitu pemesinan tradisional dan non tradisional. Pada proses pemesinan
tradisional benda kerja yang dimesin umumnya menghasilkan sisa pemotongan yang
disebut dengan chip (serpihan). Proses ini umumnya menggunakan mesin-mesin
perkakas seperti mesin bubut, freis, bor, ketam, gergaji, gerinda, dan lain-lain.
Sedangkan pada
pemesinan non tradisional merupakan proses pembentukan logam tanpa menghasilkan
chip (serpihan). Dalam hal ini biasanya menggunakan mesin pemotongan laser,
wire cut, electro discharge machining (EDM), dan lain-lain. Tulisan ini
akan memaparkan tentang
mesin EDM dalam Teori Pemesinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Electrical Discharge Machine (EDM)
Electrical Discharge Machine (EDM) merupakan mesin produksi non konvesional yang memanfaatkan konversi listrik
dan panas , dimana energi listrik digunakan untuk memunculkan loncatan
bunga api (spark) dan proses pemakanan material terjadi akibat energi panas
yang ditimbulkan dari bunga api tersebut. Proses EDM merupakan proses
pengerjaan material yang dikerjakan dengan memanfaatkan loncatan
bunga api listrik (spark) yang terjadi pada
celah diantara elektroda dan benda
kerja. Loncatan bunga api tersebut terjadi
tidak kontinu, akan tetapi timbul secara periodik terhadap waktu. Dalam EDM
tidak ada proses kontak dan gaya pemotongan
antara pahat dan material
benda kerja. Hal ini mengakibatkan tidak
adanya tegangan, chatter, dan problem getaran seperti yang pasti terjadi pada
proses pemesinan tradisional. Karena EDM tidak menimbulkan tegangan
mekanik selama proses maka akan
menguntungkan pada manufaktur benda kerja dengan bentuk yang rumit.
EDM juga disebut metode
pemesinan yang dasarnya digunakan untuk logam keras atau logam-logam yang tidak
mungkin dapat diolah dengan menggunakan metode tradisional. Suatu
batasan yang
penting bahwa EDM hanya bekerja untuk benda-benda yang dapat
dialiri listrik atau benda-benda konduktif. EDM dapat memotong sudut kecil atau
sudut dengan bentuk tak beraturan, garis tak beraturan atau
lubang/rongga pada logam berat dan logam
mulia seperti titanium, hastelloy, kovar,
inconel, dan carbide. Selain itu Mesin ini dapat melakukan beberapa
pengerjaan seperti menyisipkan, memotong, dan menggerinda. Adapun
salah satu jenis pengerjaan material dengan menggunakan mesin
EDM dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar Contoh Pengerjaan
dengan EDM
B. Macam-Macam Electrical Discharge Machine
Pada umumnya terdapat dua jenis
mesin EDM antara lain:
1.
EDM Konvensional
( Sinker EDM dan Ram EDM)
Jenis EDM
konvensional ini memanfaatkan elektrode yang telah dibuat sedemikian
rupa. Pada Ram EDM, sebuah elektroda benda
kerja grafit atau berillium diolah sesuai
dengan keinginan (negatif) dan dimasukkan ke dalam
proses kerja mesin di akhir proses kerja ram vertikal.
Gambar Proses EDM
Konvensional, RAM EDM
Proses EDM pada dasarnya digunakan oleh alat
pencetak dan industri, namun proses ini telah menjadi metode yang biasa dipakai
untuk membuat prototip dan produksi bagian-bagian mesin, terutama di ruang
angkasa, industri mobil, dan industri elektronik dengan kuntitas produksi yang
cukup rendah.
2.
Wire EDM
Gambar Proses Wire Cut EDM
Wire Cutting EDM
adalah jenis permesinan EDM dengan menggunakan
sebuah kawat kecil sebagai pahat, kemudian
memakan benda kerja yang diberi cairan dielektrik. Wire-Cut
EDM secara khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang
tebal dari bahan yang keras. Hal ini
sangat sulit dikerjakan dengan menggunakan metode permesinan
yang lain.
Bahan kawat yang digunakan pada wire
cut ini biasanya tembaga atau kuningan, Akan
tetapi pada akhir-akhir ini kecepatan potong
Wire EDM telah bertambah tinggi, sehingga lebih ekonomis bila
menggunakan elektrode graphite. Graphite angstrofine yang
berstruktur padat dapat melakukan pemotongan dua
kali lebih cepat daripada jenis graphite
yang lain. Kawat yang dilapisi seng juga dapat
meningkatkan kecepatan proses EDM dari elektrode ini.
Hal ini memungkinkan arus EDM diprogram untuk memotong arus yang tak
beraturan dan juga yang beraturan. Wire-cut menggunakan air
sebagai pengantar arusnya dengan penghambat air dan partikel-partikel elektrik
lain yang dikontrol oleh penyaring (filters) dan unit de-ionizer.
Jenis-jenis Wire EDM adalah sebagai berikut :
1)
Copper Wire
Kawat ini
terbuat dari tembaga murni dan digunakan dalam tahap awal pada proses EDM. Ciri-ciri :
a)
Kekuatan
tarik rendah, tingkat elongasi tinggi, tingkat kerusakan yang berlebihan.
b)
Kondisi
Flushing miskin akibat penguapan temperatur tinggi.
c)
Kecepatan
pemrosesan lambat karena konduktivitas yang tinggi.
d)
Pencairan
lambat dan efisiensi rendah karena panas yang diserap oleh kawat bukan
pekerjaan sepotong.
2)
Brass Wire
Mempunyai ciri-ciri :
a)
Rasio Alloy tembaga dan seng 65/35 – 63/37, kekuatan tarik 50,000-145,000
psi.
b)
Kekuatan
tarik tinggi dibandingkan dengan kawat tembaga.
c)
Flushing
dapat berjalan dengan sempurna karena rendahnya suhu penguapan.
d)
Wires dengan
beberapa jumlah Aluminium atau Titanium memiliki kekuatan tarik tinggi, tetapi
efisiensi pembilasan yang memburuk.
3)
Zn Coated
Brass Core Wire
Kawat dengan
ketebalan seng konstan yang dilapisi pada permukaan kawat kuningan.
4)
Zn Diffusion
annealed Bruss Core wire
Kawat berlapis seng yang terdapat pada permukaan kawat kuningan dan
mendapatkan diperlakukan panas membuat seng yang akan dilapisi meleleh dan
harus terpasang erat pada kawat kuningan. Seng biasanya digunakan sebagai bahan
coating dan paduan, untuk meningkatkan kecepatan pemotongan dan untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan. Seng meningkatkan efisiensi pembilasan dengan
temperatur penguapan yang rendah dibandingkan dengan kuningan. Coated atau seng
anil difusi melakukan peran melindungi kuningan, jadi kemungkinan kerusakan
kawat secara drastis menurun.
C.
Bagian-Bagian
Electrical Discharge Machine
Proses
EDM dilakukan dengan sebuah sistem yang
mempunyai dua komponen pokok yaitu mesin dan power supply.
Gambar Power Supply dan Mesin EDM
1.
Meja mesin
EDM
Meja Mesin digunakan sebagai
tempat dudukan mesin EDM.
2.
Cairan Dielektrik
Dielektrikum Pada mesin EDM adalah oli encer, karena tingkat erosi dan perbedaan
potensialnya jauh lebih tinggi dari pada mesin wire cut. Dielektrikum pada EDM
hendaknya memenuhi beberapa syarat :
a. Aman
terhadap operator, tidak merusak kulit, tidak menghasilkan asap, ataupun bau.
b. Tidak
mengganggu kinerja mesin.
c. Mendukung
pemakanan material banyak, dan tingkat keausan elektroda kecil.
d. Dapat
disaring.
e. Awet
(mutunya tidak mudah turun).
Produk yang dianjurkan oleh Dieter-Hansen adalah
Dielektrikum IM-E 82 dari Firma Oelheld, Stuttgart; karena memenuhi semua
persyaratan yang dituntut diatas. Sejumlah dielektrikum akan menguap, namun uap
tersebut bersifat netral. Mereka tidak menjamin optimalisasi kinerja proses
jika tidak menggunakan dielektrikum tersebut.
Erosi Planetar EDM, keuntungannya :
Erosi Planetar EDM, keuntungannya :
a. Kontur
elektroda menjadi sederhana.
b. Penghematan elektroda.
c. Ada
kemungkinan koreksi jika elektroda tidak tepat ukurannya.
d. Pembersihan
celah buna api dapat dilakukan dengan lebih baik.
e. Memungkinkan
pembuatan ulir dan undercut dalamMemungkinkan erosi linear 3 dimensi.
3.
Elektroda
Merupakan pahat
yang digunakan untuk menghantarkan tegangan listrik dan
mengerosi benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan. Dalam operasi pemesinan EDM, elektroda merupakan alat yang digunakan untuk
memotong atau membuang benda kerja. Elektrode ini memiliki bentuk yang
berlawanan dengan bentuk bahan benda kerja yang dikehendaki. Bahan untuk
elektroda mesti memiliki ciri-ciri yang khas untuk memastikan kemampuan yang
lebih besar semasa proses pemesinan.
Ciri-ciri khas tersebut antara lain:
a. Memiliki
titik lebur yang tinggi dan penghantar listrik yang baik.
b.
Mudah dibentuk
dengan biaya yang ekonomis.
c.
Tidak terjad perubahan
bentuk selama proses pengikisan berlangsung.
d.
Menghasilkan
kadar pengikisan benda kerja yang efisien.
Pemilihan bahan untuk elektroda
bergantung kepada beberapa kriteria dalam penggunaan pemesinan yaitu : metode
pembuatan, machinability, harga dan batasan ukuran. Bahan yang biasa digunakan
untuk elektroda adalah grafit, tembaga-tungsten, tembaga-grafit, perunggu dan baja.
Pemilihan bahan dan desain elektroda adalah penting untuk menghindari lubang
atau pemotongan yang runcing dan pengikisan pada bahan elektroda. Kedua
masalah tersebut akan menyebabkan kesukaran untuk mendapatkan toleransi ukuran
yang diinginkan. Solusi dalam menghadapi masalah
tersebut adalah dengan menggunakan lebih dari satu elektroda, dimana elektroda
pertama digunakan untuk pemesinan kasar dan elektroda kedua untuk menghaluskan
permukaan benda kerja.
4.
Kepala Mesin
Sebagai tempat pahat dan
komponen utama dari mesin EDM.
5.
Kapasitor
Kapasitor berfungsi
untuk menyimpan energi listrik yang akan
dilepaskan pada proses pengerjaan benda kerja.
6.
Voltmeter
Voltmeter digunakan
untuk mengukur beda potensial pada rangkaian mesin.
7.
Amperemeter
Amperemeter
digunakan untuk mengukur besar arus yang mengalir pada mesin
D.
Karakteristik
Electrical Discharge Machine
Berikut adalah beberapa ciri atau
karakteristik dari Electrical Discharge Machining:
1.
Proses
pemakanan dapat dilakukan oleh mesin dengan
material apapun yang digolongkan ke dalam material penghantar listrik
(konduktor).
2.
Sisa
material terbuang yang dihasilkan bergantung
pada sifat termal dari benda kerja, misalnya dari kekuatan bahan
tersebut, kekerasan bahan, dan sebagainya.
3.
Dalam
EDM terdapat pahat fisik dan bentuk
geometri dari pahat tersebut merupakan bentuk cetakan dari benda
kerja yang hendak dibuat.
4.
Pahat
dari EDM harus memenuhi sifat material sebagai konduktor yang baik, bahkan harus lebih kuat
dan awet daripada benda kerja yang nantinya akan dibuat.
Untuk itu, perlu dipahami sifat
termal baik dari benda kerja maupun pahat yang
digunakan.
E.
Prinsip
Kerja pada Electrical Discharge Machine
Mesin mengendalikan pahat elektroda yang
bergerak maju mengikis material benda kerja dan
menghasilkan serangkaian loncatan bunga api
listrik yang berfrekuensi tinggi (spark). Loncatan bunga dihasilkan dari
pembangkit pulse antara elektroda dan material benda kerja, yang keduanya
dicelupkan dalam cairan dielektrik, akan menimbulkan
pengikisan material dari material benda kerja
dengan erosi panas atau penguapan.
EDM juga kadang-kadang diasumsikan sebagai
sebuah metode non-tradisional atas perpindahan
materi melalui suatu rangkaian pelepasan busur
elektrik yang berulang antara elektroda
(tool pemotong) dan proses kerja pada lingkungan
berenergi listrik. Alat pemotong EDM
diarahkan sepanjang jalur yang diinginkan dan
sangat dekat dengan tempat pemotongan,
namun tidak sampai menyentuh lembaran yang
akan dipotong. Percikan listrik yang berurutan
memproduksi serangkaian ledakan yang sangat kecil (microcraters) pada lembaran
logam yang diproses dan memindahkan materi
sepanjang jalur pemotongan dengan cara pelelehan
dan penguapan. Partikel-partikel akan tersapu dan
terbuang oleh cairan yang mengandung aliran listrik.
Proses pengerjaan dengan EDM dapat dikelompokkan secara garis besar ke
dalam bentuk-bentuk proses sebagai berikut :
1.
Sinking Procces
a.
Driling
b.
Die sinking
2. Cutting process
a. Slicing dengan pahat yang berupa keping yang diputar.
b. Slicing dengan pahat yang berupa pita metal.
c. Cutting dengan pahat yang berupa kawat (wirecut)
3.
Grinding procces :
a.
Extrenal grinding
b.
Internal grinding
c.
Gerinda
permukaan atau gerinda bentuk.
Proses EDM harus
dilakukan dalam suatu media fluida dielektrik, yang merupakan penghantar untuk
setiap pelepasan muatan listrik (discharge) karena fluida akan menjadi
terionisasi di dalam celah. Pelepasan muatan listrik dihasilkan oleh catu daya
listrik arus searah yang dihubungkan dengan benda kerja dan elektrode.
Pelepasan muatan listrik
terjadi pada dua permukaan yang terdekat. Ionisasi fluida dielektrik pada
lokasi tersebut merupakan penghantar untuk pelepasan muatan. Pada daerah tempat
terjadinya pelepasan muatan listrik tersebut akan timbul panas dengan
temperatur sangat tinggi sehingga bagian kecil permukaan benda kerja secara
tiba-tiba menjadi lebur dan terlepas. Aliran fluida kemudian membersihkan
partikel kecil (serpihan) tersebut. Melepasnya bagian kecil dari permukaan
benda kerja menyebabkan jarak dari elektrode perkakas menjadi lebih jauh,
sehingga bagian lain yang lebih dekat akan mengalami proses yang sama dengan
sebelumnya. Demikian seterusnya sampai semua daerah mengalami pengurangan yang
sama. Walupun pelepasan muatan listrik secara individual melepaskan bagian demi
bagian dari bendakerja, tetapi hal ini terjadi ratusan bahkan ribuan kali per
detik sehingga pengikisan secara bertahap akan terjadi pada semua bagian
permukaan dalam daerah celah tersebut.
Dua variabel proses utama
dalam EDM adalah arus dan frekuensi pelepasan muatan listrik. Bila salah
satu parameter ini meningkat, maka laju pelepasan material juga akan meningkat.
Kekasaran permukaan juga dipengaruhi oleh arus dan frekuensi. Permukaan akhir
yang paling baik dihasilkan dalam EDM dengan pengoperasian pada
frekuensi yang tinggi dan arus pelepasan muatan listrik yang rendah. Karena
perkakas memberikan penetrasi pada bendakerja, maka ini berarti telah terjadi
proses pemesinan lubang pada bendakerja diluar ukuran perkakas (perkakas tidak
menyentuh bendakerja). Jarak antara perkakas dengan bendakerja pada saat
pemesinan lubang terjadi disebut overcut.
Perlu dicatat bahwa temperatur
bunga api yang tinggi tidak hanya menyebabkan meleburnya bendakerja tetapi juga
melebur perkakas, sehingga akan terjadi rongga kecil pada permukaan yang
berhadapan dengan rongga yang dihasilkan pada bendakerja. Keausan perkakas
biasanya diukur sebagai rasio antara material yang dilepaskan pada bendakerja
dengan material yang dilepaskan pada perkakas. Rasio ini berkisar antara 1,0
sampai 100 atau sedikit di atasnya, tergantung pada kombinasi material
bendakerja dengan material elektrode perkakas. Elektrode perkakas biasanya
dibuat dari :
a.
Grafit
b.
Tembaga,
c.
Tembaga
tungsten
d.
Perak
tungsten
e.
Kuningan
Pemotongan
kabel pelepasan muatan listrik (EDWC) sering disebut EDM kabel, adalah
bentuk khusus pemesinan pelepasan muatan listrik yang menggunakan kabel
berdiameter kecil sebagai elektrode untuk memotong benda kerja, seperti
ditunjukkan dalam gambar 10. Proses pemotongan dalam EDM kabel dilakukan
dengan energi termal dari pelepasan muatan listrik antara kabel elektrode dan
bendakerja. Kendali numerik digunakan untuk mengendalikan gerakan bendakerja
selama pemotongan. Pada saat pemotongan, kabel secara kontinu digerakkan dari
satu penggulung ke penggulung yang lain agar elektrode ke benda kerja selalu
dalam keadaan baru dengan diameter konstan, sehingga celah pemotongan yang
dihasilkan tetap sama selama proses berlangsung. Seperti pada EDM, EDM
kabel harus dilakukan dalam media dielektrik. Hal ini dilakukan dengan
nosel yang diarahkan pada antarmuka (interface) perkakas dan bendakerja,
atau dengan memendam bendakerja dalam bak dielektrik.
Diameter kabel berkisar dari 0,003
hingga 0,012 in. (0,076 hingga 0,30 mm), tergantung pada lebar potongan yang
diinginkan. Material yang digunakan untuk kabel adalah kuningan, tembaga,
tungsten, dan molibdenum. Fluida dielektrik yang digunakan adalah air atau oli
yang telah dideionisasi. Seperti pada EDM, pada EDM kabel juga
terjadi overcut yang membuat celah potong (kerf) lebih lebar
daripada diameter kabel, seperti ditunjukkan dalam gambar 11. Overcut
ini berkisar dari 0,0008 hingga 0,002 in. (0,020 hingga 0,051 mm).
F.
Keuntungan
dan Kerugian Electrical Discharge Machine
Keuntungan penggunaan EDM
Berikut
ini adalah beberapa kelebihan yang
diperoleh dari penggunaan mesin EDM dalam manufaktur :
1.
Dapat
membuat bentuk kompleks yang kemungkinan sukar dilakukan dengan mesin
konvensional.
2.
Dapat
mengerjakan material benda kerja yang keras dengan tingkat kepresisian tinggi.
3.
Dapat
mengerjakan bagian bentuk yang sangat kecil sekalipun, tanpa cemas bagian
tersebut ikut terpotong.
4.
Tidak ada
kontak langsung antara alat dan benda kerja sehingga tidak timbul distorsi pada
pemakanan.
5.
Dapat
membuat kehalusan permukaan benda kerja dengan baik.
6.
Lubang dapat
dibuat secara mudah, tepat dan baik
Kerugian penggunaan EDM
Beberapa
kerugian dari EDM meliputi:
1.
Laju pengikisan
material benda kerja atau material removal rate (MRR) pada operasi EDM lebih
lambat dibandingkan metode permesinan tradisional yang menghasilkan chips
secara mekanis.
2.
Tambahan
waktu dan biaya yang digunakan untuk
membuat elektroda untuk RAM / setempel EDM.
3.
Mereproduksi
sudut tajam pada benda kerja sulit
karena memakai elektroda.
4.
Konsumsi
daya spesifik sangat tinggi.
5.
Timbul
overcut. Over cut adalah suatu deviasi
yang menunjukkan bahwa besarnya diameter lubang yang dikerjakan dengan
proses EDM lebih besar dari ukuran elektrodanya.
6.
Terjadi
keausan pahat bila pemakaian berulang.
7.
Bahan yang
bukuan konduktor listrik dapat dikerjakan dengan mesin yang diset secara khusus.
8.
Mesin EDM
dan perlengkapannya masih relatif mahal.
9.
Penggunaan
mesin EDM dibatasi oleh ukuran tangki
kerja penampung cairan dielektrik. Mesin EDM
standar populer yang digunakan sekarang memiliki
keterbatasan:
a.
Untuk
Wire EDM, ukuran maksimum benda kerja
sekitar 59 inchi (1.500 mm) pada sumbu Y,
24 inchi (600 mm) pada
sumbu Z dan tidak terbatas pada sumbu X.
b.
Untuk
Ram EDM, ukuran benda kerja maksimum
sekitar 59 inchi (1.500 mm) pada sumbu Y, 17 inchi (520 mm) pada
sumbu Z, dan 98 inchi (2500 mm) pada sumbu X.
c.
Pembuatan
bentuk sudut/tirus pada Wire EDM adalah
hal yang perlu dipertimbangkan. Sudut tirus
maksimum adalah ± 450, walaupun
beberapa bengkel telah berhasil mencapai ±
500. Perbandingan sudut dan tinggi maksimum
adalah 300 pada ketinggian 16 inchi (400 mm).
d.
Hambatan
listrik maksimum untuk benda kerja dan
pencekam sekitar 0,5-5,0 ohm/cm untuk Mesin Wire dan Ram EDM.
e.
Keakuratan
sekitar 0,00002 inchi (0,0005 mm) untuk
mesin Wire EDM.
f.
Keakuratan ±
0,0001 inchi (0,0025 mm) untuk mesin Ram EDM.
g.
Kehalusan
permukaan sekitar VDI 0 (4 microinchi)
untuk Wire EDM.
G.
Aplikasi EDM
Mesin EDM dewasa ini sangat
berkembang, system control computer
digunakan dalam proses pemesinan EDM ini sangat membantu dalam pelayanan
tersebut. Tingkat ketelitian yang tinggi, keakuratan dan ketepatan dimensi
dapat dipenuhi. Mesin EDM ini dapat digunakan untuk menghasilkan kondisi
permukaan benda kerja yang halus. Contohnya pembuatan cetakan yang digunakan
untuk membentuk casing handphone, computer dll. Dalam pembuatan mur dan baut
yang memerlukan toleransi yang sesuai. Jika toleransi baut ataupun mur terlalu
kecil, keduanya tidak akan dapat di pasang, begitu juga jika toleransinya
terlalu besar baut dan mur akan longgar. Pembuatan komponen-komponen jam yang halus, roda gigi
Kemampun yang paling besar dari
mesin ini terletak dalam pengerjaan lubang jamak atau rongga dalam logam
dikeraskan dan paduan eksotik yang tidak dimesin secara konvensional. Pemesinan
jenis ini digunakan secara luas untuk memperbaiki suku cadang yang dikeraskan:
pemesinan stok karbida: memproduksi cetakan dan cetakan logam untuk proses
injection molding.
Berbagai jenis handphone kita jumpai dipasaran, dengan beragam bentuk yang
sangat menarik. Pembentukan casing tersebut
dilakukan dengan metode ijection molding. Kualitas permukaan yang dihasilkan
sangat halus dan rapi, hal ini sangat bergantung terhadap kondisi molding yang
dibuat. Semakin halus permukaan molding maka kualitas benda juga akan semakin
baik. Pembuatan molding untuk bentuk-bentuk yang rumit dan menghasilkan
permukaan yang halus dilakukan dengan menggunakan mesin EDM. Begitu juga dengan
beragam jenis mainan anak-anak yang dewasa ini banyak beredar dipasaran pada
umumnya terbuat dari bahan plastik, mainan tersebut memilik kontur permukaan
yang rapi, halus dan sesetengahnya hampir menyerupai sesuatu yang aslinya. Harga yang dipasarkan juga relative murah, dan dapat dijangkau oleh hampir
semua elemen masyarakat. Proses pembuatan ini sangat didukung dengan penggunaan
teknologi canggih. Desain dilakukan dengan autocad, pembuatan prototype melalui
rapid prototyping dan pembuatan cetakan dilakukan dengan menggunakan EDM.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
EDM
(Electrical Discharge Machining) atau Pemesinan
Energi Listrik adalah suatu metode pemesinan yang pada dasarnya digunakan
untuk logam keras atau logam-logam yang tidak
mungkin dapat diolah dengan menggunakan mesin
tradisional. EDM hanya dapat digunakan
untuk benda-benda yang dapat dialiri arus
listrik. Cara kerja mesin ini merujuk
spark (percikan) machining atau spark eroding (mengikis
permukaan logam sedikit demi sedikit/erosi). EDM juga kadang kadang
diasumsikan sebagai sebuah metode non-tradisional
atas perpindahan materi melalui suatu rangkaian
pelepasan busur elektrik yang berulang antara
elektroda (tool pemotong).
Setelah
mengenali mesin EDM, maka penjelasan
berikut merupakan ringkasan dari karakteristik yang diutamakan dalam
penggunaan EDM Disarankan menggunakan EDM jika bentuk benda kerja sebagai
berikut.
• Dinding
yang sangat tipis.
• Lubang dengan diameter sangat
kecil.
Rasio
ketinggian dan diameter sangat besar.
• Benda kerja sangat kecil.
• Sulit
dicekam.
Disarankan
menggunakan EDM jika material benda kerja:
• Keras.
• Liat.
•
Meninggalkan sisa penyayatan.
• Harus
mendapat perlakuan panas.
0 komentar :
Posting Komentar